Dulu.
Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November.
Dan sekarang Desember.
Terhitung 7 bulan, aku tak pernah lagi merangkai kata di halaman ini. Menarikan jemari yang dulu rasanya bisa setiap malam kulalui. Menjadi satu-satunya cara untuk meredakan hati dan semua emosi di dalamnya, semenjak berkata-kata bukan lagi suatu hal yang rajin kulakukan.
Dulu, rasanya setiap kisah begitu hebat. Setiap rasa begitu asing. Hingga hati ini sendiri tak mampu menampungnya lagi. Atau mungkin tak ingin ingatannya pergi. Maka aku menuliskannya di dalam sini.
Di dalam halaman yang makin lama, postingannya semakin sedikit.
Dulu, setiap cerita yang keluar dari mulutmu, selalu aku untaikan di dalam sini dengan kata-kata yang baru.
Karena kamu juga tau, tak semua pembaca disini mengerti bahasa daerah kita. Tapi toh, tak kan mengurangi maknanya.
Aku rindu menulis kisah. Aku rindu merangkai kata. Dan aku rindu mengkhayal cinta.
Sama rindunya seperti saat aku menunggumu datang, dahulu.
Menjadi seseorang yang manis, yang menyapa hati kecilku yang pesimis.
Sama rindunya ketika seorang putri tertawan menanti pangerannya datang.
Tapi kini, ketika semua telah dikabulkan, pertemuan telah diadakan, dan semesta alam menjadikan aku dan kamu sebagai 'kita', rindu memudar kah? Tentu tidak.
Tapi ceritaku tak lagi pernah ku tulis.
Terlalu sibuk merangkai cerita sendiri di dunia nyata, hingga lupa ada dunia lainku yang menanti untuk dibaca dan direka.
Aku (mungkin) lupa, bahwa tulisanku lah yang pertama membuatmu jatuh cinta.
Dan sekarang Desember.
Terhitung 7 bulan, aku tak pernah lagi merangkai kata di halaman ini. Menarikan jemari yang dulu rasanya bisa setiap malam kulalui. Menjadi satu-satunya cara untuk meredakan hati dan semua emosi di dalamnya, semenjak berkata-kata bukan lagi suatu hal yang rajin kulakukan.
Dulu, rasanya setiap kisah begitu hebat. Setiap rasa begitu asing. Hingga hati ini sendiri tak mampu menampungnya lagi. Atau mungkin tak ingin ingatannya pergi. Maka aku menuliskannya di dalam sini.
Di dalam halaman yang makin lama, postingannya semakin sedikit.
Dulu, setiap cerita yang keluar dari mulutmu, selalu aku untaikan di dalam sini dengan kata-kata yang baru.
Karena kamu juga tau, tak semua pembaca disini mengerti bahasa daerah kita. Tapi toh, tak kan mengurangi maknanya.
Aku rindu menulis kisah. Aku rindu merangkai kata. Dan aku rindu mengkhayal cinta.
Sama rindunya seperti saat aku menunggumu datang, dahulu.
Menjadi seseorang yang manis, yang menyapa hati kecilku yang pesimis.
Sama rindunya ketika seorang putri tertawan menanti pangerannya datang.
Tapi kini, ketika semua telah dikabulkan, pertemuan telah diadakan, dan semesta alam menjadikan aku dan kamu sebagai 'kita', rindu memudar kah? Tentu tidak.
Tapi ceritaku tak lagi pernah ku tulis.
Terlalu sibuk merangkai cerita sendiri di dunia nyata, hingga lupa ada dunia lainku yang menanti untuk dibaca dan direka.
Aku (mungkin) lupa, bahwa tulisanku lah yang pertama membuatmu jatuh cinta.
No comments:
Terima kasih sudah singgah. Tak perlu segan untuk menyanggah atau memberi tanggapan atas pikiran yang tercurah. Kalau ada yang ingin ditanyakan atau mengganggu pikiran bisa kirim DM ke @celoteholic ya!