insomnia kali ini
Ga tau mau nulis apa. Yang jelas, ada rasa mendesak yang harus segera
dikeluarkan.
Kesal. Kesal. Kesal.
Ntah karena apa.
Mungkin karena kamu yang ngeboncengin perempuan lain.
Mungkin karena kamu yang sakit demam gara-gara aku bikin kamu kehujanan.
Atau mungkin karena Israel yang bodoh, tak hentinya menghujami
Palestina dengan bom dan roket.
Tak ada hubungannya dengan kita. Tapi itu faktor pendukung yang tak
bisa disepelekan.
Rasa kesal ini menumpuk.
Tunggulah sampai ia meledak.
Mungkin hanya isakan yang terdengar.
Yang selalu kamu tanya apa sebabnya.
Hujan sudah berhenti sedari tadi. Hanya tetes-tetesnya saja yang masih
menuruni atap, terjun ke dalam tanah, menyampaikan rizki yang harus
disampaikan. Titipan langit. Pengawalan dari para malaikat. 6 jam ia turun
tanpa henti. Gerimis, menderas, rintik-rintik, lalu menderas lagi.
Memasuki hari kelima aku menjamu tamu bulanan. Dan ini setengah empat
pagi dini hari.
Pantas saja sudah sejak Senin, aku menjadi lebih sensi sama kamu.
Pengennya marah-marah aja.
Pengennya ngamuk-ngamuk aja.
Capek dikit, cemberut.
Salah sedikit, ngamuk.
Nggak minta maaf atau ngebujuk, jangan harap aku tegor kamu seharian.
Kamu sih. Terlalu baik. Jadi, akunya terlalu dimanja. Terlalu merasa
berharga. Padahal emang itu sih maunya...
Soalnya kalo kamunya nggak mau ngalah begitu... AKU JUGA NGGAK MAU!
Kamu tau kenapa aku nulis ini?
Kalo kamu tau, sekarang juga hubungi aku.
Karena aku sendiri tak tau apa arti tulisanku kali ini.
No comments:
Terima kasih sudah singgah. Tak perlu segan untuk menyanggah atau memberi tanggapan atas pikiran yang tercurah. Kalau ada yang ingin ditanyakan atau mengganggu pikiran bisa kirim DM ke @celoteholic ya!