Selamat memasuki level ujian baru, Teta



Kepada adik yang kupanggil kakak,

*sebentar, kakak elap air mata dulu*

Selamat memasuki level baru dari ujian hidup di dunia, Teta. 
Selamat menapaki jalan baru yang tak ada istilah langkah mundurnya sekarang.
Selamat membuka babak pertama yang mungkin telah Teta nanti dari jauh-jauh hari. 
Selamat memainkan peran dalam game yang tidak mungkin Teta pause walau sejenak.
Selamat menjalankan ibadah seumur hidup yang luar biasa godaan dan (juga) pahalanya.

Selamat menjadi seorang istri, Teta. :’)

Sudah sah masuk grup arisan istri karyawan tempat Kak Feb kerja. 
Sudah bisa dipanggil ‘wong rumah’ sama Kak Feb sekarang. 
Sudah halal bersentuhan, sudah boleh berpelukan dan sudah tak ada yang protes kalau Teta update IG dan story berduaan, tidak ada lagi setan sebagai pihak ketiga, karena Allah dan malaikat yang jaga kalian. 


Sungguh panjang perjalanan Teta menemui jodoh yang ternyata teman kuliah sendiri.
Sudah banyak air mata yang tumpah karena banyak menangis, banyak kecewa dan banyak berharap pada manusia, sementara Allah lah tempat kembali segala doa.
Dan kini saatnya Allah kabulkan doa-doa itu satu per satu.


Menikah itu tentang berkompromi. 
Tentang menerima segala kekurangan suami, sembari terus memperbaiki kekurangan diri.
Tentang menjalankan tugas-tugas istri, sementara suami mungkin lupa untuk berterima kasih.
Tentang menahan lisan untuk menyakiti, walau ingin sekali lidah menjabari.
Tentang menjadi diri sendiri tapi serasa di-update setiap hari, ada saja yang masih belum sempurna hingga perlu upgrade kemampuan di sana-sini. 


Tak perlu merisau soal masakan yang keasinan, teh yang terlalu panas, lipatan gosokan yang tidak rapih, cinta lelakimu lebih besar dari kekhawatiranmu. 
Tak perlu cemas dengan rambut yang terlalu tipis, kulit wajah yang sensitif, ataupun lemak yang bertambah, dimatanya kamu yang tercantik di dunia, setelah Mama. 


Seiring waktu, Teta akan pandai dengan sendirinya. Akan lihai dengan cekatannya. Akan siap menerima amanah-amanah baru yang tentunya, diimbangi pula dengan kesiapan belajar akan segala hal yang baru. 


Sampai saat itu tiba, yang mungkin sebentar lagi masanya, tetaplah menjadi Teta yang rendah hati, yang mawas diri, yang selalu cemas dengan dosa sendiri. Tetaplah jadi Teta yang sibuk menghitung syukur, yang dengan mengingatmu saja, orang lain bisa tergerak lidahnya untuk berdzikir. Ciri wanita solehah sebenarnya.


Insyaallah, nanti, dari keturunan kalian akan muncul pula Fira Febri kecil yang menyenangkan hati Ummi Buya, Papa Mama dan segala sanak saudara, termasuk kakak yang menantikannya. 



Terima kasih karena telah bersabar selama ini, hingga sampai di tahap ini. 
Sungguh, ujian ke depan akan lebih berat, tapi seberat apapun ujian di dunia, asal Allah yang menjadi tujuannya, pasti Teta bisa melewatinya. Dan lagipula, sekarang Teta tak sendirian, kan?


Selamat menjadi seorang istri, Teta.
Insyaallah pernikahan kalian selalu diberkahi Allah SWT dalam kesakinahan, kemawaddahan dan kerahmah-an.

Teta cantik sekali. :”)




No comments:

Terima kasih sudah singgah. Tak perlu segan untuk menyanggah atau memberi tanggapan atas pikiran yang tercurah. Kalau ada yang ingin ditanyakan atau mengganggu pikiran bisa kirim DM ke @celoteholic ya!

Powered by Blogger.