Ksatriaku Kembali... (part II)
Tapi kadang aku lupa....
Kamu makhluk Mars dan aku Venus. Menjadikan kita
dua insan yang berbeda cara pandang dan pola pikir. Aku berharap kamu mampu
membaca isi kepalaku sementara kamu ingin aku menyuarakan isi hatiku.
Dan kita dihantam oleh badai yang berbeda di masing-masing dunia kita.
Kita masih saling cinta. Rasa itu ada. Tapi mengapa terasa sulit sekali
mengungkapkannya? Cinta seolah jadi rangkaian carbon dalam omega. Kompleks.
Kita belajar... Bahwa komunikasi dua arah saja tidak mampu
menyelesaikan masalah saat akar pokoknya belum kita temukan.
Kita belajar... Bahwa SMS/BBM/Wall/Mention/BAHKAN BLOG sekalipun, bukan
media terbaik untuk menyampaikan pesan dari masing-masing hati dan kepala
kita... Bertemu dan bicara. Itu jawabannya.
Kita belajar... Untuk saling mengerti, memahami, mempelajari karakter
dari masing-masing kita. Kita memang berbeda. Lahir, tumbuh dan hidup di
lingkungan yang berbeda. Tapi disatukan oleh rasa.
Kita belajar... Untuk berhenti berfikir yang bukan-bukan saat negative
thinking sedang mencapai temperatur tertingginya. Berfikir saat mood, jiwa, dan
raga sedang ada di kondisi terbawahnya adalah KEPUTUSAN YANG BURUK yang kan
membawa keburukan-keburukan lainnya.
Kita belajar... Untuk menghargai waktu dan masa kini yang tak mungkin
kembali saat ia berlalu detik ini juga. Keberadaan kamu saat ini, belum tentu
kumiliki sesaat berikutnya. Maka... memperlakukan dengan baik, menghargai
dengan bijak, mencintai dengan sangat, merindu dengan hebatnya... Itu semua
cara kita berterima kasih padaNya.
Aku bersyukur ada kamu. Kemarin, Sekarang, dan Selamanya.
Seperti yang kamu bilang... “Mencintaimu, menjagamu, mempertahankanmu,
adalah caraku untuk membangun keluarga masa depanku.”
Aku berhenti berputar di detik itu. Kamu membekukan waktuku. Berharap
menjadi penjelajah waktu. Ah, tidak. Aku sudah cukup menikmati ini semua, hanya
denganmu.
P.S.: Beribu-ribu kalipun kamu menyakitiku, selalu ada kesempatan
beribu-ribu-plus-satu yang akan aku ku berikan padamu. Kamu bahkan tidak
memberiku kesempatan untuk membenciku. Terlalu indah untuk dikenang.
No comments:
Terima kasih sudah singgah. Tak perlu segan untuk menyanggah atau memberi tanggapan atas pikiran yang tercurah. Kalau ada yang ingin ditanyakan atau mengganggu pikiran bisa kirim DM ke @celoteholic ya!