Tentang Malam Bersama Sahabat



Malam ini judulnya: Quality time with my bestie. 

Berdua –hanya berdua- menghabiskan malam dengan segala hal yang menyenangkan kami. Sebut saja dia dengan sebutan “Teteh”. Seseorang yang sudah saya anggap kakak sendiri, tinggal di sebuah rumah-toko yang mungkin bisa dibilang rumah kedua bagi saya.
Jarang sekali kami bisa menghabiskan waktu berdua seperti ini. Karena biasanya, saya yang tidak bisa atau dia yang tidak mau keluar. Hahaha, tapi sekalinya kami bicara, jangan turut mendengarkannya kalau kamu tidak mau mengganggap kami gila, atau absurd atau waham atau delusional. Percakapan yang terjadi itu singkat-singkat dan random-random. Semacam loncatan kepik dari satu ilalang ke ilalang yang lain. Berloncatan begitu saja, dan kami senang. Hahahaha!
Bicara sambung menyambung dari topik yang satu ke topik yang lain lalu kembali ke topik semula dan tertawa-tawa, kadang meringis, kadang menerawang menahan tangis. Ah, girl’s talk
Kami selalu punya cara untuk mengungkapkan cerita. Di dalam bahagia ada air mata, dan di dalam duka kami masih bisa tertawa.

Lalu, lalu, lalu, malam ini kami kemana? Ngapain aja? Berdua aja? Oh tentu iya... J 
Semotor berdua, memanfaatkan sisa weekend yang ada. Karena Senin besok sudah siap menghadang dengan sejibun kewajiban.
Saya nonton Men In Black 3 dengan kacamata 3D. Menyenangkan. Sebuah film lucu yang recommended sekali untuk melepas kepenatan. Karena pada dasarnya, saya memang penggemar setia Will Smith, jadi, semua filmnya menurut saya, saya kategorikan bagus. Dan rata-rata memang bagus sih. Keren. MIB 1 dan MIB2 juga nggak pernah saya lewatkan kalau diputar di tivi.



Jadi, izinkan saya membahasnya disini ya? Spoiler-spoiler dikit, nggak apa lah ya... Biar kamu jadi kepengen nontonnya.



Dimulai dengan adegan sebuah penjara luar angkasa –LUNAR MAX yang berisi tahanan alien-alien kelas kakap-nya dunia. Semacam Nusa Kambangannya Indonesia lah. Bedanya, ini letaknya di Bulan dan isinya alien semua. Ada alien yang melarikan diri, Boris The Animal (Boris si Buas). 


Dia alien paling bahaya, yang bahkan membunuh klannya sendiri, menghancurkan planetnya sendiri, biar yang punya kekuatan kaya dia itu Cuma dia. Kekuatannya apa ya? Mmmm.... entahlah, yang saya ingat, saya jijik melihat kulit tubuhnya, yang bisa membuka tutup dan memiliki –entah gigi entah kuku- benda lancip tajam di tiap incinya. Khas alien lah.
Boris balik ke bumi, mau bales dendem sama Agen K yang udah nahan dia dan mutusin tangannya. Dengan bahayanya dia nyoba ngubah sejarah dengan mesin waktu menjadi time-traveller dan balik ke masa-masa saat dia mau ditangkap itu, 16 Juli 1969.
Jadi, singkat cerita, masa lalu berubah. Agen K mati pada tgl 16 Juli 1969 itu. Si Will Smith yang jadi Agen J ini nggak terima begitu aja, dan dia nggak lupa kalo Agen K masih hidup semalam sebelum dia bangun di pagi ini. Karena pagi saat dia bangun, Agen K itu dikenal sebagai agen berjasa yang mati dalam tugasnya 40 tahun silam.
Si J yang ga rela, nyoba nyari mesin waktu juga, jadi time-traveller juga dan pergi ke tahun 1969 untuk nolongin Agen K. Dan terjadilah hal-hal seru dan lucu dan gak masuk akal, yang terjadi di tahun 1969.
Di tahun itulah, agen J dewasa AKHIRNYA mengenal ayahnya, setelah di MIB 1 dan 2 dia nggak pernah tau seperti apa masa lalunya. Bahwa ternyata ayahnya memang seorang pahlawan yang menyelamatkan dunia.

Nonton film ini, banyak manfaatnya. Selain a lots of laugh yang bisa kita dapetin, pesan-pesan dan makna tersirat juga banyak. Contohnya aja dengan nggak mendenial perasaan terhadap seseorang. Untuk percaya bahwa ada hal-hal yang memang bisa di ubah dan ada hal-hal yang memang tidak bisa diubah. Kematian contohnya. Bahwa masa depan itu misteri. A misery. Don’t deny it. Karena masa depan itu dipengaruhi oleh banyak kemungkinan yang tiap kemungkinannya akan saling berkaitan, berhubungan dan berpengaruh; sekecil apapun itu.

Ada Griffin, alien dari planet apa-namanya-saya-lupa yang bisa liat masa depan dari masa depan. Makhluk 5 dimensi. Memiliki kemampuan kaya dia enak kali ya. Tapi saya yakin sih, lebih banyak nggak enaknya. Harus banyak berpikir tentang hal-hal yang belum terjadi. Memikirkan kemungkinan yang buruk saja sudah segitu menyedot kebahagiaan, apalagi melihat kenyataan buruk yang kan terjadi.


Tapi yang saya ingat jelas, adalah satu quote favorit dari tiap aktor di film ini...
“Don’t ask the question that you don’t wanna know what the answer is.”
“Jangan menanyakan pertanyaan yang kamu nggak ingin tahu apa jawabannya.”

Yeah... mending jangan pernah nanya, kalau kita nggak siap dengan jawaban terburuk yang paling mengecewakan kita...


Karena...
What don’t you know, 
doesn’t hurt you.


No comments:

Terima kasih sudah singgah. Tak perlu segan untuk menyanggah atau memberi tanggapan atas pikiran yang tercurah. Kalau ada yang ingin ditanyakan atau mengganggu pikiran bisa kirim DM ke @celoteholic ya!

Powered by Blogger.