I Love You, Abby....
Teruntuk kamu... #part one
Kamu yang selalu ngingetin aku untuk tetap semangat, untuk nggak
bete-bete lagi, untuk nggak moody-an lagi, untuk nggak sedih-tanpa-sebab lagi,
I love you, Abby.
Kamu yang selalu sabar nungguin aku bales SMS kamu, sementara aku sibuk
sama feature-feature smartphone aku, sehingga mengeyampingkan SMS, I love you,
Abby.
Kamu yang selalu nambahin 3 atau lebih emoticon J di tiap SMS kamu, dan selalu
nyelipin emoticon L
kalo aku bales SMS kamu dengan singkat, I love you, Abby.
Kamu yang selalu kangen sama aku tapi masih bisa nahan diri dan
ngeyampingin ego untuk langsung meluncur ke rumah aku, karena kamu juga punya
tugas di rumah kamu, I love you, Abby.
Kamu yang selalu nyempetin bobo siang di kasur aku, minimal seminggu
sekali, dan aku yang selalu gangguin kamu tidur disitu, I love you, Abby.
Kamu yang nggak pernah protes dan bilang nggak enak atas hasil masakan
aku, bahkan ngabisin semuanya walau kadang kurang asin, terlalu manis atau
kebanyakan lada, I love you, Abby.
Kamu yang selalu pengen ngimamin solat aku saat kita punya kesempatan
solat bareng, I love you, Abby.
Kamu yang farfum dan bau badannya endus-able banget dan rela aku
peluk-pelukin dari 8 penjuru mata angin sampe kemejanya lecek, I love you, Abby.
Kamu yang gagah banget pake kemeja dan pakai warna hitam, I love you, Abby.
Kamu yang perutnya endut tapi ga keliatan, yang nggak bisa pake celana
kalo nggak ada tali pinggangnya, I love you, Abby.
Kamu yang nggak risih mijitin kaki atau lengan aku saat kamu lihat ada
peluh yang menetes dari keningku atau ucapan, “Na capek, By” keluar dari
mulutku, I love you, Abby.
Kamu yang selalu nyempetin baca doa panjang-panjang setelah kita
magriban bareng dan nggak pernah lupa kirim al-fatihah buat aku kalau kita
nggak jama’ahan, I love you, Abby.
Kamu yang selalu noleh ke belakang sehabis solat dan nyodorin punggung
tangan untuk aku cium, I love you, Abby.
Kamu yang selalu natap mata aku dengan kedua tangan kamu yang
menggenggam lembut rahang dan pipi kanan-kiriku setiap kamu akan pulang dan
kita berpisah ruang, I love you, Abby.
Kamu yang gigih banget, berusaha bikin aku jatuh cinta, jadi cerita
‘cowok idaman’ yang aku ceritain di sore hari sama kamu, langsung kamu wujudin
di siang berikutnya, I love you, Abby.
*Masih inget kan By, cowok yang keren di mata aku itu yang gimana? Yang
make jeans, make t-shirt polo putih atau kaos daleman putih lengan pendek,
dengan bulir-bulir air wudhu yang masih menetes dan bilang, “Na, sholat yuk?”
Kamu yang selalu tiba-tiba ngomong, “Ya Allah, sayang nian aku sama
budak sikok ni...” saat meluk aku dengan erat, I love you, Abby.
Kamu yang selalu muji aku cantik, walau aku nggak bedakan sekalipun di
depan kamu, worse, nggak mandi sekalipun, I love you, Abby.
Kamu yang khawatiran dan dan kadang kelewat khawatiran kalo aku lagi di
luar dan ga sempet bales sms kamu, I love you, Abby.
Kamu yang seneng dengerin suara aku ngaji lewat telpon atau langsung,
dan kamu bilang, sampe terharu dan nitikin air mata, I love you, Abby.
Kamu yang keren banget kalo udah megang raket tenis dan main sama Bayu
atau sama dinding sekalipun, I love you, Abby.
Kamu yang selalu usap-usap kepala aku saat aku mulai ngerebahinnya ke
paha kamu, setiap habis solat, I love you, Abby.
Kamu yang selalu berusaha bilang iya atas setiap permintaan yang aku
ajukan, I love you, Abby.
Kamu yang berusaha dan makin pandai merangkai kata untuk membalas semua
sajakku yang kutuliskan untukmu, I love you, Abby.
Kamu yang mau ngedengerin semua tragedi dan drama masa lalu aku, dan
masih dengan luar biasanya, bilang bahwa kamu mencintaiku apa adanya, tulus
adanya, dan ingin selamanya sama aku, I love you, Abby.
Kamu yang selalu bilang bahwa senyum aku itu hal sederhana yang bisa
bikin kamu bahagia, hei, lihatlah, aku tak hentinya mengukir senyum saat
menulis hal-hal ini...
I love you.
I love you, really.
Waaah...
ReplyDeletehahahahaha, dibaca Indah. *blushing*
Delete