My Knight #3

By, ini hari pertama kita go public

Sadarkah kamu? Semua mata memandang heran dan banyak yang bergumam senang. Melihatku membawa gandengan. Kamu good looking By. Senyum kamu manis sekali. Dengan tubuh yang tinggi tegap kamu berjalan di sisiku, menjaga keseimbanganku yang berjalan terseok-seok dengan high-heels sialan itu. Setinggi apapun heels yang aku gunakan, tetap saja pandangan mataku jauh dibawah garis pundakmu. Kamu gagah.

Ini pertama kalinya aku pergi ke undangan pernikahan seorang teman dengan membawa pasangan. Biasanya aku pergi dengan teman-temanku. Menggampangkan urusan parkir hanya dengan membawa satu mobil. Tapi kali ini, aku pergi berdua kamu. Menaiki Ibil yang hitam dan gagah. 
Ah, kembali aku memframe kan masa depan bersama kamu, saat kita menghadiri undangan kerabat atau teman-teman kita. Hanya kita berdua, bercanda mesra di balik kemudi. 

Kamu gagah dengan batik itu. Walau setengah mati aku berdandan, berusaha me-mix and match kan apa yang kupakai, agar kita serasi dipandang orang. Dan aku tidak gagal. Aku merasa cantik malam ini. Bukan. Bukan karena apa yang ku pakai. Tapi karena kamu yang tak hentinya mengulas senyum saat memandangku. Yang jika kutanya mengapa, jawab singkatmu mampu memerahpadamkan wajahku, “Kamu cantik, Na.”


Dulu, aku nggak pernah bawa seseorang untuk kuperkenalkan secara face to face dengan teman-temanku, dengan komunitasku, dengan senior dan juniorku. Karena ia yang dulu pun, kukenalkan kepada mereka hanya sebatas perkenalan di dunia maya atau lewat telepon saja. Tapi kali ini aku membawamu. Dan aku bangga mengenalkan kamu pada duniaku. 
Lihat kan By? Aku tidak main-main dengan hubungan ini. Kamu mengatakan serius, dan aku membawanya pada keformalitasan. Mengajarimu bagaimana harus bersikap, bertutur kata, bertegur sapa dan bahkan berpakaian di antara lingkunganku. Memberimu banyak pengalaman yang belum pernah kamu dapatkan sebelumnya. Dan kamu tipe pembelajar yang cepat, By...



Kamu bilang, ini pertama kalinya kamu pergi ke pesta undangan resepsi pernikahan bersama seorang wanita spesial. Karena biasanya, kamu menggantikan Ayah untuk menemani Ibu. Sekarang kamu sama aku... Bagaimana rasanya By? Menyenangkan kah? Atau aku merepotkanmu? Apapun jawabanmu, yang jelas, aku melihatnya, melihat senyum tak pernah lepas dari bibir tipismu...

Kita makan sambil berdiri tadi. Karena itu standing party. Pertama kalinya untuk kamu yang selalu membiasakan diri untuk duduk, karena sunah RasulNya mengajarkan itu. Tapi tadi kamu bilang, ini pengecualian dan pengalaman. Walau akhirnya, kita mencari bangku juga untuk duduk di pojokan. Menyantap makanan yang selalu sepiring berdua. Kita numpang pacaran di pesta orang, By.... Hihihi


Lelahnya aku di pesta tadi terbayar lunas dengan pelukan erat lagi hangat dari tanganmu. Dengan bisikan lembutmu di telingaku. Dengan hirupan nafasmu diubun-ubun kepalaku. Dengan pendaman wajahmu di leher sampingku. Aku tahu, kamu lelah. Dan aku harap, hal itu pun bisa membayar lunas semua kelelahanmu, hingga saat kamu pulang, kamu beristirahat dengan tenang. Kalaupun kamu rindu, kecupan mesra kamu di keningku semoga mampu menahan waktu sampai kita bertemu lagi, di hari Minggu. 


I miss you already, By.


PS: Happy Wedding Kak Arya and Kak Retno. Semoga keluarga yang akan dibina menjadi sakinah, mawaddah wa rahmah, penuh kemuliaan bagi keduanya, penuh keberkahan bagi keluarga yang disatukan. 



Turut berbahagia,
 adik tingkat yang juga ingin secepatnya berdiri di pelaminan nan megah.



#catatan_awal_tentang_Abby_dan_Buna


No comments:

Terima kasih sudah singgah. Tak perlu segan untuk menyanggah atau memberi tanggapan atas pikiran yang tercurah. Kalau ada yang ingin ditanyakan atau mengganggu pikiran bisa kirim DM ke @celoteholic ya!

Powered by Blogger.